Selasa, 04 Desember 2012

Tugas sekolah : Contoh Karya Tulis


PERAN MATA PELAJARAN BAHASA DAERAH DALAM MEMBANGUN KARAKTER CINTA TANAH AIR SISWA KELAS XII SMA NEGERI 1 SUMBAWA













 























OLEH :
Giska Mutia Ramadhani




















SMA NEGERI 1 SUMBAWA BESAR



PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA
DINAS PENDIDIKAN NASIAONAL
SMA NEGERI 1 SUMBAWA BESAR
Jalan Garuda No.1 Telepon (0371)21723 Sumbawa Besar

HALAMAN PENGESAHAN



A. Identitas

Judul  :  Peran Mata Pelajaran Bahasa Daerah Dalam Membangun Karakter Cinta Tanah Air Siswa Kelas Xii Sma Negeri 1 Sumbawa



Nama                         : Giska Mutia Ramadhani
NIS                           :12206
TTL                           : Sumbawa Besar, 4
                                    Februari 1996
Jenis Kelamin              : Perempuan
Agama                         : Islam




Telah disetujui di : Sumbawa Besar
Tanggal           : 19 Novemver 2012
                                         








Menyetujui,
Guru Pembimbing




Jabaruddin, S.Pd
Nip. 19781220 200312 1 005
Double Bracket: Mengesahkan,

Kepala SMA Negeri 1 Sumbawa Besar









Fahrizal,S.Pd, M.Pd

Nip. 19680825 199201 1 003



     
                             



Kata Pengantar


Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Peran Mata Pelajaran Bahasa Daerah Dalam Membangun Karakter Cinta Tanah Air Siswa Kelas XII SMA Negeri 1 Sumbawa’ ini tepat waktu. Pada kesempatan ini kami menyampaikan banyak terima kasih kepada :
1.      Bapak Fahrizal,S.Pd, M.Pd selaku kepala sekolah SMAN 1 Sumbawa Besar.
2.      Bapak Jabaruddin,S.Pd selaku guru mata pelajaran bahasa Indonesia SMAN 1 Sumbawa Besar
3.      Bapak dan ibu guru SMAN 1 Sumbawa Besar, serta
4.      Siswa-siswi SMAN 1 Sumbawa Besar

Atas bantuan dan partisipasi dalam penyusunan makalah ini, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.


Sumbawa Besar,  Mei  2012

Penyusun


ABSTRAK

Ironis itu adalah kata yang tepat jika kita menengok kondisi kekinian remaja, dan atau anak-anak masa kini. Jangankan hafal sila-sila pancasila apalagi mengamalkannya, paling tidak dengan tahu nilai-nilai luhur yang terkandung dalam pacasila mereka akan mencintai tanah air ini. Cinta tanah air adalah salah satu hal utama dalam membentuk kharakter warga negara yang baik, dengan menumbuhkan cinta tanah air maka akan menimbulkan rasa bangga menjadi warga negara Indonesia. Dan saya pikir rasa cinta tanah air yang tertanam pada setiap diri sanubari setiap waraga negara Indonesia akan membuat negara Indonesia jauh lebih baik lagi. Kenapa kita harus menanamkan rasa cinta tanah air, karena selain alasan diatas rasa cinta tanah air ini diperlukan sebab tanah air adalah tempat berpijak bagi individu secara kultural dan historis. Banyak cara menumbuhkan rasa cinta tanah air mulai dari keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat dan atau media masa. Dalam karya tulis ini lebih menitik beratkan pembahasan membentuk karakter scinta tanah air siswa melalui lingkungan keluarga dan sekolah dengan cara membiasakan diri berbahasa daerah sehari-hari dan memamfaatkan mata pelajaran bahasa daerah disekolah. Karya ilmiah ini menggunakan cara pengumpulan data  dengan metoda observasi dan kajian pustaka. Populasi dan sample yang digunakan adalah siswa-siswi kelas XII SMA Negeri 1 Sumbawa besar. Tujuan penelitian ini adalah untuk Untuk mengetahui peran mata pelajaran bahasa daerah dalam membentuk karakter cinta tanah air siswa kelas XII SMA Negeri 1 Sumbawa Besar. Dan untuk mengetahui cara membentuk karakter cinta tanah air siswa kelas XII SMA Negeri 1 Sumbawa Besar melalui mata pelajaran bahasa daerah. Dengan memanfaatkan mata pelajaran bahasa daerah di sekolah maka diharapkan  selain menanamkan nilai-nilai budaya kepada diri siswa agar mencintai kebudayaan daerah, hal ini sekaligus akan berdampak pada bertambahnya jumlah penutur bahasa daerah  pada generasi muda. sehingga bahasa daerah sebagai identitas suatu daerah akan terjaga keberadaannya . Manfaat lain yang akan diperoleh adalah siswa akan  lebih mudah dan saling memahami dalam berkomunikasi, lebih mamahami nilai, tradisi, dan etika apabila memahami tata cara bahasa yang baik,benar,sopan dan santun. Hal tersebut adalah bagian dari nilai karakter cinta tanah air.


Daftar Isi

Halaman Judul............................................................................................................................i
Halaman Pengesahan.................................................................................................................ii
Kata Pengantar.........................................................................................................................iii
Abstrak.....................................................................................................................................iv
Daftar isi....................................................................................................................................v

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................1
a)      Latar  Belakang..................................................................................................1
b)      Rumusan Masalah..............................................................................................2
c)      Tujuan Penelitian...............................................................................................2
d)     Manfaat Penelitian.............................................................................................2

BAB II KAJIAN PUSTAKA...................................................................................................3
a)    Tinjauan Mengenai Nilai Karakter Cinta Tanah Air..........................................3
b)    Tinjauan Mengenai bahasa daerah.....................................................................4

BAB III METODE PENELITIAN..........................................................................................7
a)       Waktu Penelitian................................................................................................7
b)       Sumber Data......................................................................................................7
c)       Populasi dan Sample..........................................................................................7
d)      Prosedur pengumpulan data..............................................................................7

BAB IV PEMBAHASAN......................................................................................................8
a)      Cara menumbuhkan cinta tanah air.................................................................8
b)        Peran Bahasa daerah dalam membentuk karakter cinta tanah air..................8


BAB V PENUTUP..................................................................................................................9
a)      Simpulan.........................................................................................................10
b)      Saran...............................................................................................................11
Daftar Pustaka




BAB I
PENDAHULUAN


A. Latar Belakang

            Pendidikan semestinya mengenalkan siswa untuk memahami dan mengamalkan kearifan lokal, Sebelum diperkenalkan kepada kearifan nasional, bahkan  global. Bahasa daerah atau bahasa ibu ialah merupakan media utama kearifan lokal. Namun, kenyataan saat ini mayoritas sekolah lebih memilih bahasa asing dan keterampilan sebagai muatan lokal, daripada bahasa daerah yang bernilai kearifan lokal. Hal itu menyebabkan bahasa daerah mulai dilupakan. Akibatnya generasi muda kurang menguasai bahasa daerah yang menjadi ciri khas daerahnya. Kebanyakan dari mereka lebih senang menggunakan bahasa Indonesia dalam bergaul sehari – hari alasanya selain karena tidak mengerti bahasa daerah adapula yang beranggapan “gengsi” atau malu bila berbahasa daerah. Fenomena “gengsi” sata malu menggunakan bahasa daerah ini lambat laun akan berdampak pada punahnya bahasa daerah. Padahal bahasa daerah memiliki fungsi pokok sebagai alat komunikasi dan kultural (www.uny.ac.id (Drs.Sutrisna) 2011). Sebagai komunikasi maksudnya ialah siswa dapat berbahasa daerah dengan baik dan benar selain itu terdapat pula pendidikan berbahasa yang sopan dan santun. Sebagai fungsi kultural maksudnya ialah untuk mananam kembali nilai-nilai budaya dan melestarikan bahasa daerah yang merupakan identitas suatu bangsa pada umumnya, dan identitas daerah pada khususnya. Peristiwa ketidaktahuan siswa berbahasa daerah ini tentunya bukan sepenuhnya kesalahan siswa, tapi orang tua dirumah yang tidak membiasakan anak berbahasa daerah dirumah. Selain itu juga melalui lembaga pendidikan (sekolah) yang jarang memilih bahasa daerah sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah.
      Hal tersebut berkaitan dengan pendidikan karakter yang sedang digencarkan pemerintah. Adapun tujuan pendidikan karakter yaitu membangun karakter siawa yang  religius, toleransi, kerjasama, kreatif, semangat kebangsaan, cinta tanah air, bersahabat, cinta damai, gemar olahraga, bermoral, dan peduli lingkungan. Dalam makalah ini, nilai karakter yang lebih ditekankan adalah karakter cinta tanah air melalui mata pelajaran bahasa daerah di sekolah. Dengan mempelajari bahasa daerah, siswa diharapkan dapat melestarikan kearifan lokal serta menumbuhkan rasa cinta tanah air tersebut.



B. Rumusan Masalah
1.        Apakah  peran mata pelajaran bahasa daerah dalam membentuk karakter cinta tanah air siswa kelas XII SMA Negeri 1 Sumbawa Besar?
2.        Bagaimanakah cara membentuk karakter cinta tanah air siswa kelas XII SMA Negeri 1 Sumbawa Besar melalui mata pelajaran bahasa daerah?

C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini ialah :
1.      Untuk mengetahui peran mata pelajaran bahasa daerah dalam membentuk karakter cinta tanah air siswa kelas XII SMA Negeri 1 Sumbawa Besar.
2.      Untuk mengetahui cara membentuk karakter cinta tanah air siswa kelas XII SMA Negeri 1 Sumbawa Besar melalui mata pelajaran bahasa daerah.

D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari adanya penelitian ini ialah:
1.      Bagi siswa, dapat mengetahui lebih banyak mengenai peran mata pelajaran bahasa daerah dalam membentuk nilai karakter cinta tanah air.
2.      Bagi masyarakat, khususnya orang tua dapat selalu membiasakan anak untuk berbahasa daerah guna membantu dalam membangun nilai karakter cinta tanah air
3.      Bagi pemerintah dan lembaga pendidikan, dapat menjadikan bahasa daerah menjadi salah satu mata pelajaran di sekolah selain untuk membentuk nilai karakter cinta tanah air juga dapat andil dalam melestarikan bahasa daerah.




BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Tinjauan Mengenai Nilai Karakter Cinta Tanah Air

            Individu yang berkarakter baik adalah individu yang bisa membuat keputusan dan siap mempertanggung jawabkan tiap akibat dari keputusan yang ia buat. Pendidikan berkarakter yaitu sebuah sistem yang menamamkan nilai-nilai karakter kepada anak usia sekolah yang dimana nilai-nilai tersebut memiliki gabungan pengetahuan, kesadaran individu, tekad, serta adanya kemauan dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, dengan lingkungan, maupun kepada bangsa,hal ini bertujuan agar siswa memiliki kepribadian kokoh dan berkarakter kuat. Termasuk didalamnya pendidikan yang berkarakter budaya.
Adapun membangun nilai Pendidikan berkarakter dilakukan melalui berbagai media yang mencakup keluarga, satuan pendidikan, masyaraka, pemerintah, dan media massa. Selain itu, nilai pembentuk karakter itu harus seusai degan agama, pancasila, budaya, dan tujuan pendidikan nasional yaitu :  religius, toleransi, kerjasama, kreatif, semangat kebangsaan, cinta tanah air, bersahabat, cinta damai, gemar olahraga, bermoral, dan peduli lingkungan.
      Nilai karakter cinta tanah air yang menjadi pokok pembahasan dalam makalah ini  adalah menumbuhkan rasa peduli dan bangga pada diri siswa terhadap warisan budaya lokal. Budaya lokal ialah budaya yang dimiliki suatu wilayah dan mencerminkan keasaan sosial di wilayahnya. Beberapa yang termasuk budaya lokal adalah cerita rakyat, ritual kedaerahan, segala sesuatu yang bersifat kedaerahan seperti adat istiadat,serta bahasa daerah. Cinta tanah air sendiri merupakan panadangan kebangsaan karena cara pandang kita tegantung sajauh mana kita memiliki rasa cinta terhadap tanah air, yang kemudian selanjutnya akan menimbulkan sikap yang biasa disebut patriotisme dan nasionalisme yaitu sikap-sikap yang ada dalam diri pejuang yang karena memiliki rasa cinta tanah air yang sangat besar, sehingga mereka rela berkorban dan sebagainya demi negara ini. Dengan cinta tanah air maka harapannya generasi penerus yang akan menjalankan tampu roda pemerintahan akan lebih baik lagi tanpa adanya nafsu pribadi dan lainsebagainya.



B. Tinjauan Mengenai bahasa daerah
Pembelajaran bahasa daerah di tingkat SMA/SMK/MA mungkin sesuatu yang baru dalam dunia pendidikan. Undang - Undang Nomor : 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah yang digulirkan pemerintah pusat secara tidak langsung menghegemoni dan memberi keleluasaan daerah untuk lebih memperhatikan potensi daerahnya masing – masing. Dengan diberlakukannya Undang – Undang Nomor : 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, kewenangan Pemerintah Pusat di bidang Bahasa dan Sastra sastra Daerah telah menjadi kewenangan dan tanggung jawab daerah, dengan demikian diharapkan Bahasa dan Sastra Daerah dapat di lestarikan dan dikembangkan untuk memperkaya khasanah budaya Nasional.
Seperti halnya bahasa Indonesia, bahasa-bahasa Daerah juga mempunyai kedudukan dan fungsi yang tidak kalah pentingnya dengan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia. Untuk mengetahui dan melihat kedudukan bahasa Daerah kita harus menggunakan dua sudut pandang (Hasan Alwi,2009). Pertama, bahasa Daerah sebagai sebagai sarana komunikasi bagi para penutur yang berasal dari kelompok etnik yang sama. Kedua, bahasa Daerah dalam kaitannya dengan bahasa Indonesia. Dari point pertama maka fungsi bahasa Daerah memiliki lima fungsi, yaitu ;

1. Bahasa Daerah sebagai lambang kebanggaan Daerah.
2. Bahasa Daerah sebagai lambang identitas Daerah.
3. Bahasa Daerah sebagai alat perhubungan di dalam keluarga dan masyarakat Daerah.
4. Bahasa Daerah sebagai sarana pendukung kebudayaan Daerah, dan,
5. Bahasa Daerah sebagai pendukung bahasa dan sastra Daerah.

Dan apabila dilihat dari sudut pandang kedua, yaitu dari segi hubungan antara bahasa Daerah dan bahasa Indonesia, maka ada empat fungsi yang diemban oleh bahasa Daerah yaitu ;

1. Bahasa Daerah sebagai pendukung bahasa nasional,
2. Bahasa Daerah sebagai bahasa pengantar pada tingkat permulaan sekolah dasar,
3. Bahasa Daerah sebagai sumber kebahasaan untuk memperkaya bahasa Indonesia,
4. Bahasa Daerah sebagai pelengkap bahasa Indonesia di dalam penyelenggaraan Pemerintah Daerah.



Menurut catatan Grimes . Indonesia memiliki 672 bahasa Daerah. Adapun keberadaan bahasa-bahasa Daerah tersebut dimungkinkan lama kelamaan akan menyusut atau punah satu demi satu. Oleh karena itu timbul satu pertanyaan apakah dari sekian banyak bahasa Daerah dengan adanya politisasi bahasa Indonesia memiliki potensi dan kekuatan untuk tetap bertahan. Dan tidak semua bahasa Daerah memiliki potensi yang sama, dan untuk mengetahui hal itu maka Krauss membagi bahasa-bahasa alami yang masih digunakan menjadi tiga kelompok . Kelompok pertama terdiri atas bahasa-bahasa yang tidak dikuasai dan, oleh karena itu, tidak dapat digunakan oleh generasi muda dari kelompok penutur bahasa yang bersangkutan. Kelompok kedua berhubungan dengan bahasa-bahasa yang terancam punah dalam arti bahwa satu atau generasi mendatang dari kelompok etnik yang bersangkutan tidak akan lagi menguasai dan menggunakan bahasa-bahasa tersebut . Kelompok ketiga berkenaan dengan bahasa-bahasa yang tergolong aman dalam arti tidak terancam oleh kepunahannya
. Dari paparan di atas krauss mencoba memberikan wacana tentang proses ketahanan bahasa-bahasa Daerah untuk tetap bertahan, selain ditentukan oleh jumlah penutur, kekuatan dan potensi bahasa Daerah juga ditentukan oleh 3 (tiga) faktor, yaitu faktor budaya atau tradisi tulis, faktor pemakaian dalam bidang pendidikan, dan faktor peranannya sebagai sarana pendukung kebudayaan Daerah.

Menurut laporan Biro Pusat Statistik dari data sensus tahun
2008 terdapat 7 (delapan) bahasa yang penuturnya berjumlah 2.000.000 orang atau lebih, yang menurut teori Krauss termasuk kategori aman. Adapun bahasa-bahasa tersebut bisa kita lihat pada tabel di bawah ini dengan urutan penutur terbanyak pada masing-masing bahasa :

NO BAHASA DAERAH JUMLAH PENUTUR

1 Bahasa Jawa 60.267.461 orang
2 Bahasa Sunda 24.155.962 orang
3 Bahasa Madura 6.792.447 orang
4 Bahasa Minangkabau 3.527.726 orang
5 Bahasa Bugis 3.228.742 orang
6 Bahasa Batak 3.120.047 orang
7 Bahasa Banjar 2.755.337 orang

Bahasa daerah adalah bahasa yang lazim dipakai di suatu daerah. Indonesia merupakan negara yang memiliki beragam suku, budaya dan bahasa. Selain bahasa indonesia sebahgai bahasa nasional. Bahasa daerah  merupakan faktor penting untuk dijaga dan dilestarikan. Karena bahasa daerah berfungsi sebagai lambang sekaligus identitas suatu daerah. Kurang lebih 756 bahasa daerah yang terdapat di indonesia (www.kaskus.us, (2012). Salah satunya adalah Bahasa Sumbawa ( Basa Samawa).
Basa Samawa atau bahasa sumbawa adalah bahasa daerah yang biasa dituturkan oleh masyarakat di Tana Samawa ( tanah Sumbawa) Provinsi Nusa tenggara barat. Bahasa Sumbawa serumpun dengan bahasa sasak yang biasa di tuturkan oleh masyarakat di pulau lombok. Bahasa Sumbawa dan Sasak merupakan kelompok dalam rumpun bahasa Bali-Sasak-Sumbawa. Bahasa Sumbawa dibagi dalam beberapa dialek, yaitu dialek sumbawa yang digunakan manyarakat sumbawa, dialek labangkar yang digunakan masyarakat pegunungan ropang, dan dialek taliwang yang digunakan masyarakat sumbawa barat.
Sebagai bahasa yang dominan digunakan untuk berkomunikasi, bahasa sumbawa sudah menjadi persatuan dalam kesultanan sumbawa dahulu. Bahasa Daerah berguna sebagai media yang mencerminkan dengan jelas kebudayaan suatu daerah.
Namun, semakin berkembangangnya zaman, bahasa daerah sudah jarang digunakan. Buktinya dapat dijumpai disekitar kita. Generasi muda dalam hal ini para pelajar, yang kurang menguasai bahasa daerahnya sendiri atau lebih senang menggunakan bahasa indonesia daripada bahasa daerah. Hal ini disebabkan selain karena penkawinan antar etnis, juga disebabkan oleh tidak dibiasakanya anak berbahasa daerah di rumah dan  kurangnya pendidikan bahasa daerah di sekolah.



BAB III
METODE PENELITIAN

A.    Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal  20 Oktober  18 November  2012.

B.     Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah media masa. Jenis data yang ingin diperoleh adalah mengenai Bahasa daerah yang mulai ditinggalkan. Dan nilai cinta tanah air dalam Pendidikan berkarakter .

D. Populasi dan Sample
Adapun objek dalam penelitian ini adalah siswa siswi kelas XII di SMA Negeri 1 Sumbawa Besar.

C.    Prosedur Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan metode observasi dan kajian pustaka. Metode observasi dilakukan dengan cara mengamati benda atau seseorang yang dijadikan objek penelitian. Sedangkan metode pustaka adalah metode pengumpulan data yang dilakukan menggunakan literatur berupa informasi internet, buku-buku mengenai Bahasa daerah, bahasa Sumbawa dan pendidikan Berkarakter.



BAB IV
PEMBAHASAN

A. Cara menumbuhkan cinta tanah air
Banyak cara menumbuhkan rasa cinta tanah air mulai dari keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat dan atau media masa.

·         Dalam keluarga, dalam keluarga anak bisa dididik dengan lebih menekankan sikap peduli dengan sesama mencontohkan sikap para pahlawan saat melawan penjajah, dan selalu menanamkan akhlak dan budi pekerti yang baik, selanjutnya anak di ajarkan sikap patriotism, peduli akan budaya daerah dengan cara membiasakan baebahasa daerah dirumah
·         Lingkungan Sekolah, sekolah sebagai lembaga formal yang menyelenggarakan pendidikan tentu salah satu tujuannya adalah membentuk pribadi siswa yang memiliki sikap patriotisme (cinta tanah air) dalam sekolah akan diajarkan banyak hal dan contoh yang mengajarkan siswa agar memcapai pribadi yang memiliki rasa cinta tanah air salah saru contohnya selain upacara bendera adalah dengan mata pelajaran bahasa daerah.

·         Lingkungan Masyarakat, masyarakat akan berperan membentuk pribadi seseorang apakah ia akan menjadi seorang yng patriotis atau tidak, kegiatan-kegiatan seperti karang taruna dan sejenisnya merupakan sarana pendukung yang baik dalam menumbuhkan kesadaran cinta tanah air.

B.  Peran Bahasa daerah dalam membentuk karakter cinta tanah air
Kearifan budaya lokal boleh jadi saat ini pada suku-suku tertentu  mulai menipis karena arus modernisai dan globalisasi. Bahkan kemungkinan ada suku-suku tertentu yang telah meninggalkan tradisi budayanya, misalnya meninggalkan bahasa daerah. Di rumah tangga tertentu akibat dari berbagai faktor, temasuk perkawinan  silang antar suku, kehidupan di kota-kota, bahasa daerah sudah tidak digunakan lagi. Dan hal itu bisa saja berpengaruh kepada hilangnya sedikit demi sedikit kerifan budaya lokal yang dimiliki oleh etnis tersebut. Hal ini membuat fungsi bahasa daerah sebagai lambang dan identitas dearah akan luntur. Pengaruh bahasa daerah dalam membentuk karakter cinta tanah air  adalah dengan menguasai bahasa daerah siswa akan  lebih mudah dan saling memahami dalam berkomunikasi, lebih mamahami nilai, tradisi, dan etika apabila memahami tata cara bahasa yang baik,benar,sopan dan santun. Hal ini merupakan pembelajaran berharga  yang dapat memperkaya pembentukan karakter individu dan masyarakat. Bahasa daerah dapat mengantar siswa untuk dapat belajar tentang kesantunan, prinsip-prinsip moral dan nilai-nilai keunggulan lokal yang telah ditanamkan para pendahulu dan tentu yang masih relevan dengan kehidupan saat ini. Hal inilah yang akan mampu menjadi penyaring dari  pengaruh dari era globalisasi. Serta bahasa daerah dapat juga sebagai asset pariwisata budaya. Bahasa daerah dengan sastra daerahnya yang jumlahnya cukup banyak, jika dapat dilestarikan dan didokumentasikan dengan baik dapat menjadi asset pariwisata yang berharga. Berbagai kebudayaan dan kegiatan dalam acara-acara adat yang dominan menggunakan bahasa daerah, menjadi salah satu budaya yang memiliki nilai jual. Oleh karena itu sangat dibutuhkan pewarisan dari generasi ke generasi agar tutur bahasa yang ada dalam adat-istiadat di daerah tidak punah oleh  zaman.
Membentuk pendidikan berkarakter budaya melalui Bahasa daerah
Pendidikan berkarakter budaya merupakan suatu sistem penanaman nilai budaya kepada siswa yang meliputi pengetahuan, kemauan dan kesaradaran, serta tindakan nyatu untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut. Dalam pendidikan berkarakter budaya di sekolah, semua faktor penunjang pendidikan harus dilibatkan yaitu isi kurikulum dan pembelajaran.
Pada pembahasan hal ini, timbul persoalan tentang bagaiman cara membentuk karakter cinta tanah air melalui budaya lokal (Bahasa daerah). Memahami budaya lokal khususnya bahasa daerah akan menghantarkan siswa untuk mencintai daerahnya. Hal ini sangat penting karena apa bila generasi muda mencintai dan memahami bahasa daerah maka penutur bahasa daerah akan meningkat hal ini membuat bahasa daerah yang menjadi ciri khas daerah akan lestari. Dengan, demikian mengajarkan bahasa daerah di sekolah guna mewujudkan pendidikan berkarakter budaya sangat penting. Caranya dengan menempatkan bahasa daerah tersebut sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah untuk menanamkan rasa cinta tanah air siswa terhadap kebudayaan daerah sehingga fungi bahasa daerah sebagai lambang dan identitas daerah akan terjaga. Namun juga harus sejalan dengan tindakan yang dilakukan orang tua untuk membiasakan anak berbahasa daerah dirumah serta lingkungan masyarakat.



BAB V
PENUTUP

A.    Simpulan

Dari uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa :
1.    Nilai Karakter Rasa Cinta tanah air merupakan hal yang sangat penting dalam penyelenggaraan pemerintahan ataupun kenegaraan yang penting. Menumbuhkan rasa cinta tanah air merupakan jawaban dari keterpurukan kehidupan berbangsa saat kini demi mewujudkan cita-cita atapun tujuan bangsa Indonesia.Dengan menumbuhkan rasa cinta tanah air, maka akan terjadi keharmonisan yang merata disegala bidang, penyelenggaraan pemerintah akan baik, para pengusaha tidak sewenang-wenang dalam mengeksploitasi sumberdaya alam yang ada, dan tentunya generasi penerus yang baik. Banyak sekali solusi menumbuhkan rasa cinta tanah air salah satunya adalah bahasa daerah. Bahasa daerah dalam membangun karakter cinta tanah air adalah dengan menguasai bahasa daerah siswa akan  lebih mudah dan saling memahami dalam berkomunikasi, lebih mamahami nilai, tradisi, dan etika apabila memahami tata cara bahasa yang baik,benar,sopan dan santun, dan  merupakan pembelajaran  yang mengantar siswa untuk dapat belajar tentang kesantunan, prinsip-prinsip moral dan nilai-nilai keunggulan lokal relevan dengan kehidupan saat ini dan  akan  mampu  menyaring pengaruh negatif  globalisasi yang menyebbkan bahasa daerah dilupakan.
2.    Membentuk karakter cinta tanah air melalui bahasa daerah dapat dilakukan dengan cara menempatkan bahasa daerah tersebut sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah untuk menanamkan rasa cinta siswa terhadap kebudayaan daerah sehingga fungi bahasa daerah sebagai lambang dan identitas daerah akan terjaga. Namun juga harus sejalan dengan tindakan yang dilakukan orang tua untuk membiasakan anak berbahasa daerah dirumah serta lingkungan masyarakat.


B.     Saran

Kepada rekan-rekan siswa dapat meneliti lebih lanjut mengenai faktor-faktor lain yang dapat melestarikan bahasa daerah. Agar identitas daerah tidak dilupakan. Dan bagi pemerintah daerah dan dinas pendidikan Kabupaten Sumbawa agar mulai mencanangkan pendidikan berkarakter melalui penerapan mata pelajaran bahasa daerah disemua sekolah sebagai tindakan agar bahasa daerah tidak dilupakan.



Daftar Pustaka

http://www.kabar-priangan.com/news/detail/4430
http:// www.kaskus.us  2012
Info Dari Fahrizal,S.pd, M.Pd. Kepala SMAN 1 Sumbawa Besar.Pendidikan berkarakter. 12 Maret 2012. Pukul 14.05 WITA