PERAN MATA
PELAJARAN BAHASA DAERAH DALAM MEMBANGUN KARAKTER CINTA TANAH AIR SISWA KELAS
XII SMA NEGERI 1 SUMBAWA
OLEH :
Giska Mutia Ramadhani
SMA NEGERI 1 SUMBAWA BESAR
PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA
DINAS PENDIDIKAN NASIAONAL
SMA NEGERI 1
SUMBAWA BESAR
Jalan Garuda No.1 Telepon (0371)21723 Sumbawa Besar
HALAMAN PENGESAHAN
A. Identitas
Judul : Peran Mata
Pelajaran Bahasa Daerah Dalam Membangun Karakter Cinta Tanah Air Siswa Kelas
Xii Sma Negeri 1 Sumbawa
|
Nama :
Giska Mutia Ramadhani
NIS
:12206
TTL
: Sumbawa Besar, 4
Februari
1996
Jenis
Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
|
Telah
disetujui di : Sumbawa Besar
Tanggal
: 19 Novemver 2012
Menyetujui,
Guru
Pembimbing
Jabaruddin, S.Pd
Nip. 19781220 200312 1 005
Kata Pengantar
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ‘Peran
Mata Pelajaran Bahasa Daerah Dalam Membangun Karakter Cinta Tanah Air Siswa
Kelas XII SMA Negeri 1 Sumbawa’ ini
tepat waktu. Pada kesempatan ini kami menyampaikan banyak terima kasih kepada :
1.
Bapak Fahrizal,S.Pd,
M.Pd selaku kepala sekolah SMAN 1 Sumbawa Besar.
2.
Bapak
Jabaruddin,S.Pd selaku guru mata pelajaran bahasa Indonesia
SMAN 1 Sumbawa Besar
3.
Bapak dan ibu
guru SMAN 1 Sumbawa Besar, serta
4.
Siswa-siswi SMAN
1 Sumbawa Besar
Atas bantuan dan partisipasi dalam penyusunan
makalah ini, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Sumbawa Besar,
Mei 2012
Penyusun
ABSTRAK
Ironis itu adalah kata yang tepat
jika kita menengok kondisi kekinian remaja, dan atau anak-anak masa kini.
Jangankan hafal sila-sila pancasila apalagi mengamalkannya, paling tidak dengan
tahu nilai-nilai luhur yang terkandung dalam pacasila mereka akan mencintai
tanah air ini. Cinta tanah air adalah salah satu hal utama dalam membentuk
kharakter warga negara yang baik, dengan menumbuhkan cinta tanah air maka akan
menimbulkan rasa bangga menjadi warga negara Indonesia. Dan saya pikir rasa
cinta tanah air yang tertanam pada setiap diri sanubari setiap waraga negara
Indonesia akan membuat negara Indonesia jauh lebih baik lagi. Kenapa kita harus
menanamkan rasa cinta tanah air, karena selain alasan diatas rasa cinta tanah
air ini diperlukan sebab tanah air adalah tempat berpijak bagi individu secara
kultural dan historis. Banyak
cara menumbuhkan rasa cinta tanah air mulai dari keluarga, lingkungan sekolah,
lingkungan masyarakat dan atau media masa. Dalam karya tulis ini lebih menitik
beratkan pembahasan membentuk karakter scinta tanah air siswa melalui
lingkungan keluarga dan sekolah dengan cara membiasakan diri berbahasa daerah
sehari-hari dan memamfaatkan mata pelajaran bahasa daerah disekolah. Karya
ilmiah ini menggunakan cara pengumpulan data
dengan metoda observasi dan kajian pustaka. Populasi dan sample yang
digunakan adalah siswa-siswi kelas XII SMA Negeri 1 Sumbawa besar. Tujuan penelitian
ini adalah untuk Untuk mengetahui
peran mata pelajaran bahasa daerah dalam membentuk karakter cinta tanah air
siswa kelas XII SMA Negeri 1 Sumbawa Besar. Dan untuk mengetahui cara membentuk
karakter cinta tanah air siswa kelas XII SMA Negeri 1 Sumbawa Besar melalui
mata pelajaran bahasa daerah. Dengan memanfaatkan mata pelajaran
bahasa daerah di sekolah maka diharapkan selain menanamkan nilai-nilai budaya kepada
diri siswa agar mencintai kebudayaan daerah, hal ini sekaligus akan berdampak
pada bertambahnya jumlah penutur bahasa daerah
pada generasi muda. sehingga bahasa daerah sebagai identitas suatu
daerah akan terjaga keberadaannya . Manfaat lain yang akan diperoleh adalah siswa
akan lebih mudah dan
saling memahami dalam berkomunikasi, lebih mamahami nilai, tradisi, dan etika
apabila memahami tata cara bahasa yang baik,benar,sopan dan santun. Hal tersebut adalah bagian dari nilai karakter cinta
tanah air.
Daftar Isi
Halaman
Judul............................................................................................................................i
Halaman
Pengesahan.................................................................................................................ii
Kata
Pengantar.........................................................................................................................iii
Abstrak.....................................................................................................................................iv
Daftar
isi....................................................................................................................................v
BAB I
PENDAHULUAN........................................................................................................1
a)
Latar
Belakang..................................................................................................1
b)
Rumusan
Masalah..............................................................................................2
c)
Tujuan Penelitian...............................................................................................2
d)
Manfaat
Penelitian.............................................................................................2
BAB II KAJIAN
PUSTAKA...................................................................................................3
a)
Tinjauan
Mengenai Nilai Karakter Cinta Tanah Air..........................................3
b)
Tinjauan Mengenai bahasa daerah.....................................................................4
BAB
III METODE PENELITIAN..........................................................................................7
a)
Waktu Penelitian................................................................................................7
b)
Sumber
Data......................................................................................................7
c)
Populasi dan
Sample..........................................................................................7
d)
Prosedur
pengumpulan data..............................................................................7
BAB IV
PEMBAHASAN......................................................................................................8
a)
Cara
menumbuhkan cinta tanah air.................................................................8
b)
Peran Bahasa daerah dalam membentuk karakter cinta tanah
air..................8
BAB V
PENUTUP..................................................................................................................9
a)
Simpulan.........................................................................................................10
b)
Saran...............................................................................................................11
Daftar Pustaka
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pendidikan
semestinya mengenalkan siswa untuk memahami dan mengamalkan kearifan lokal,
Sebelum diperkenalkan kepada kearifan nasional, bahkan global. Bahasa daerah atau bahasa ibu
ialah merupakan media utama kearifan lokal. Namun, kenyataan saat ini mayoritas
sekolah lebih memilih bahasa asing dan keterampilan sebagai muatan lokal,
daripada bahasa daerah yang bernilai kearifan lokal. Hal itu menyebabkan bahasa
daerah mulai dilupakan. Akibatnya generasi muda kurang menguasai bahasa daerah
yang menjadi ciri khas daerahnya. Kebanyakan dari mereka lebih senang
menggunakan bahasa Indonesia dalam bergaul sehari – hari alasanya selain karena
tidak mengerti bahasa daerah adapula yang beranggapan “gengsi” atau malu bila
berbahasa daerah. Fenomena “gengsi” sata malu menggunakan bahasa daerah ini
lambat laun akan berdampak pada punahnya bahasa daerah. Padahal bahasa daerah
memiliki fungsi pokok sebagai alat komunikasi dan kultural (www.uny.ac.id
(Drs.Sutrisna) 2011). Sebagai komunikasi maksudnya ialah siswa dapat berbahasa
daerah dengan baik dan benar selain itu terdapat pula pendidikan berbahasa yang
sopan dan santun. Sebagai fungsi kultural maksudnya ialah untuk mananam kembali
nilai-nilai budaya dan melestarikan bahasa daerah yang merupakan identitas
suatu bangsa pada umumnya, dan identitas daerah pada khususnya. Peristiwa
ketidaktahuan siswa berbahasa daerah ini tentunya bukan sepenuhnya kesalahan
siswa, tapi orang tua dirumah yang tidak membiasakan anak berbahasa daerah
dirumah. Selain itu juga melalui lembaga pendidikan (sekolah) yang jarang
memilih bahasa daerah sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah.
Hal tersebut berkaitan dengan
pendidikan karakter yang sedang digencarkan pemerintah. Adapun tujuan pendidikan karakter yaitu membangun karakter siawa yang religius,
toleransi, kerjasama, kreatif, semangat kebangsaan, cinta tanah air,
bersahabat, cinta damai, gemar olahraga, bermoral, dan peduli lingkungan. Dalam makalah ini, nilai karakter yang
lebih ditekankan adalah karakter cinta tanah air melalui mata pelajaran bahasa
daerah di sekolah. Dengan mempelajari bahasa daerah, siswa diharapkan dapat
melestarikan kearifan lokal serta menumbuhkan rasa cinta tanah air tersebut.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apakah peran mata pelajaran bahasa daerah dalam
membentuk karakter cinta tanah air siswa kelas XII SMA Negeri 1 Sumbawa Besar?
2.
Bagaimanakah
cara membentuk karakter cinta tanah air siswa kelas XII SMA Negeri 1 Sumbawa
Besar melalui mata pelajaran bahasa daerah?
C.
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini ialah :
1.
Untuk
mengetahui peran mata pelajaran bahasa daerah dalam membentuk karakter cinta
tanah air siswa kelas XII SMA Negeri 1 Sumbawa Besar.
2.
Untuk
mengetahui cara membentuk karakter cinta tanah air siswa kelas XII SMA Negeri 1
Sumbawa Besar melalui mata pelajaran bahasa daerah.
D.
Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari adanya penelitian ini ialah:
1.
Bagi
siswa, dapat mengetahui lebih banyak mengenai peran mata pelajaran bahasa
daerah dalam membentuk nilai karakter cinta tanah air.
2.
Bagi masyarakat, khususnya orang tua dapat selalu
membiasakan anak untuk berbahasa daerah guna membantu dalam membangun nilai karakter cinta tanah air
3.
Bagi pemerintah dan lembaga pendidikan, dapat menjadikan
bahasa daerah menjadi salah satu mata pelajaran di sekolah selain untuk membentuk nilai karakter cinta tanah air juga dapat andil dalam
melestarikan bahasa daerah.
BAB
II
KAJIAN
PUSTAKA
A. Tinjauan Mengenai Nilai
Karakter Cinta Tanah Air
Individu yang berkarakter baik adalah individu yang
bisa membuat keputusan dan siap mempertanggung jawabkan tiap akibat dari
keputusan yang ia buat. Pendidikan
berkarakter yaitu sebuah sistem yang menamamkan nilai-nilai
karakter kepada anak usia sekolah yang dimana nilai-nilai tersebut memiliki
gabungan pengetahuan, kesadaran individu, tekad, serta adanya kemauan dan
tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, diri
sendiri, sesama manusia, dengan lingkungan, maupun kepada bangsa,hal ini bertujuan agar siswa memiliki kepribadian kokoh dan berkarakter
kuat. Termasuk didalamnya pendidikan yang berkarakter budaya.
Adapun membangun nilai Pendidikan berkarakter dilakukan melalui berbagai media yang
mencakup keluarga, satuan pendidikan, masyaraka, pemerintah, dan media massa. Selain itu, nilai
pembentuk karakter itu harus seusai degan agama, pancasila, budaya, dan tujuan
pendidikan nasional yaitu : religius,
toleransi, kerjasama, kreatif, semangat kebangsaan, cinta tanah air, bersahabat,
cinta damai, gemar olahraga, bermoral, dan peduli lingkungan.
Nilai karakter cinta tanah air yang menjadi pokok pembahasan dalam makalah ini adalah menumbuhkan rasa peduli dan bangga pada
diri siswa terhadap warisan budaya lokal.
Budaya lokal ialah budaya yang dimiliki suatu wilayah dan mencerminkan keasaan
sosial di wilayahnya. Beberapa yang termasuk budaya lokal adalah cerita rakyat,
ritual kedaerahan, segala sesuatu yang bersifat kedaerahan seperti adat
istiadat,serta
bahasa daerah. Cinta tanah air sendiri merupakan panadangan kebangsaan
karena cara pandang kita tegantung sajauh mana kita memiliki rasa cinta
terhadap tanah air, yang kemudian selanjutnya akan menimbulkan sikap yang biasa
disebut patriotisme dan nasionalisme yaitu sikap-sikap yang ada dalam diri
pejuang yang karena memiliki rasa cinta tanah air yang sangat besar, sehingga
mereka rela berkorban dan sebagainya demi negara ini. Dengan cinta tanah air
maka harapannya generasi penerus yang akan menjalankan tampu roda pemerintahan
akan lebih baik lagi tanpa adanya nafsu pribadi dan lainsebagainya.
B. Tinjauan Mengenai bahasa daerah
Pembelajaran bahasa daerah di tingkat SMA/SMK/MA mungkin sesuatu yang baru
dalam dunia pendidikan. Undang - Undang Nomor : 22 Tahun 1999 tentang
Pemerintahan Daerah yang digulirkan pemerintah pusat secara tidak langsung
menghegemoni dan memberi keleluasaan daerah untuk lebih memperhatikan potensi
daerahnya masing – masing. Dengan diberlakukannya Undang – Undang Nomor : 22
Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, kewenangan Pemerintah Pusat di bidang
Bahasa dan Sastra sastra Daerah telah menjadi kewenangan dan tanggung jawab
daerah, dengan demikian diharapkan Bahasa dan Sastra Daerah dapat di lestarikan
dan dikembangkan untuk memperkaya khasanah budaya Nasional.
Seperti halnya bahasa Indonesia, bahasa-bahasa
Daerah juga mempunyai kedudukan dan fungsi yang tidak kalah pentingnya dengan
kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia. Untuk mengetahui
dan melihat kedudukan bahasa Daerah kita harus menggunakan dua sudut pandang (Hasan Alwi,2009). Pertama,
bahasa Daerah sebagai sebagai sarana komunikasi bagi para penutur yang berasal
dari kelompok etnik yang sama. Kedua, bahasa Daerah dalam kaitannya dengan
bahasa Indonesia. Dari point pertama maka fungsi bahasa Daerah memiliki lima fungsi,
yaitu ;
1. Bahasa Daerah sebagai lambang kebanggaan Daerah.
2. Bahasa Daerah sebagai lambang identitas Daerah.
3. Bahasa Daerah sebagai alat perhubungan di dalam keluarga dan masyarakat Daerah.
4. Bahasa Daerah sebagai sarana pendukung kebudayaan Daerah, dan,
5. Bahasa Daerah sebagai pendukung bahasa dan sastra Daerah.
Dan apabila dilihat dari sudut pandang kedua, yaitu dari segi hubungan antara bahasa Daerah dan bahasa Indonesia, maka ada empat fungsi yang diemban oleh bahasa Daerah yaitu ;
1. Bahasa Daerah sebagai pendukung bahasa nasional,
2. Bahasa Daerah sebagai bahasa pengantar pada tingkat permulaan sekolah dasar,
3. Bahasa Daerah sebagai sumber kebahasaan untuk memperkaya bahasa Indonesia,
4. Bahasa Daerah sebagai pelengkap bahasa Indonesia di dalam penyelenggaraan Pemerintah Daerah.
1. Bahasa Daerah sebagai lambang kebanggaan Daerah.
2. Bahasa Daerah sebagai lambang identitas Daerah.
3. Bahasa Daerah sebagai alat perhubungan di dalam keluarga dan masyarakat Daerah.
4. Bahasa Daerah sebagai sarana pendukung kebudayaan Daerah, dan,
5. Bahasa Daerah sebagai pendukung bahasa dan sastra Daerah.
Dan apabila dilihat dari sudut pandang kedua, yaitu dari segi hubungan antara bahasa Daerah dan bahasa Indonesia, maka ada empat fungsi yang diemban oleh bahasa Daerah yaitu ;
1. Bahasa Daerah sebagai pendukung bahasa nasional,
2. Bahasa Daerah sebagai bahasa pengantar pada tingkat permulaan sekolah dasar,
3. Bahasa Daerah sebagai sumber kebahasaan untuk memperkaya bahasa Indonesia,
4. Bahasa Daerah sebagai pelengkap bahasa Indonesia di dalam penyelenggaraan Pemerintah Daerah.
Menurut catatan Grimes . Indonesia memiliki 672 bahasa Daerah. Adapun keberadaan bahasa-bahasa Daerah tersebut dimungkinkan lama kelamaan akan menyusut atau punah satu demi satu. Oleh karena itu timbul satu pertanyaan apakah dari sekian banyak bahasa Daerah dengan adanya politisasi bahasa Indonesia memiliki potensi dan kekuatan untuk tetap bertahan. Dan tidak semua bahasa Daerah memiliki potensi yang sama, dan untuk mengetahui hal itu maka Krauss membagi bahasa-bahasa alami yang masih digunakan menjadi tiga kelompok . Kelompok pertama terdiri atas bahasa-bahasa yang tidak dikuasai dan, oleh karena itu, tidak dapat digunakan oleh generasi muda dari kelompok penutur bahasa yang bersangkutan. Kelompok kedua berhubungan dengan bahasa-bahasa yang terancam punah dalam arti bahwa satu atau generasi mendatang dari kelompok etnik yang bersangkutan tidak akan lagi menguasai dan menggunakan bahasa-bahasa tersebut . Kelompok ketiga berkenaan dengan bahasa-bahasa yang tergolong aman dalam arti tidak terancam oleh kepunahannya . Dari paparan di atas krauss mencoba memberikan wacana tentang proses ketahanan bahasa-bahasa Daerah untuk tetap bertahan, selain ditentukan oleh jumlah penutur, kekuatan dan potensi bahasa Daerah juga ditentukan oleh 3 (tiga) faktor, yaitu faktor budaya atau tradisi tulis, faktor pemakaian dalam bidang pendidikan, dan faktor peranannya sebagai sarana pendukung kebudayaan Daerah.
Menurut laporan Biro Pusat Statistik dari data sensus tahun 2008 terdapat 7 (delapan) bahasa yang penuturnya berjumlah 2.000.000 orang atau lebih, yang menurut teori Krauss termasuk kategori aman. Adapun bahasa-bahasa tersebut bisa kita lihat pada tabel di bawah ini dengan urutan penutur terbanyak pada masing-masing bahasa :
NO BAHASA DAERAH JUMLAH PENUTUR
1 Bahasa Jawa 60.267.461 orang
2 Bahasa Sunda 24.155.962 orang
3 Bahasa Madura 6.792.447 orang
4 Bahasa Minangkabau 3.527.726 orang
5 Bahasa Bugis 3.228.742 orang
6 Bahasa Batak 3.120.047 orang
7 Bahasa Banjar 2.755.337 orang
Bahasa daerah adalah bahasa yang
lazim dipakai di suatu daerah.
Indonesia merupakan negara yang memiliki beragam suku, budaya dan bahasa.
Selain bahasa indonesia sebahgai bahasa nasional. Bahasa daerah merupakan faktor penting untuk dijaga dan
dilestarikan. Karena bahasa daerah berfungsi sebagai lambang sekaligus
identitas suatu daerah. Kurang lebih 756 bahasa daerah yang terdapat di
indonesia (www.kaskus.us, (2012). Salah
satunya adalah Bahasa Sumbawa ( Basa Samawa).
Basa Samawa atau bahasa
sumbawa adalah bahasa daerah yang biasa dituturkan oleh masyarakat di Tana
Samawa ( tanah Sumbawa) Provinsi Nusa tenggara barat. Bahasa Sumbawa serumpun
dengan bahasa sasak yang biasa di tuturkan oleh masyarakat di pulau lombok. Bahasa
Sumbawa dan Sasak merupakan kelompok dalam rumpun bahasa Bali-Sasak-Sumbawa.
Bahasa Sumbawa dibagi dalam beberapa dialek, yaitu dialek sumbawa yang
digunakan manyarakat sumbawa, dialek labangkar yang digunakan masyarakat
pegunungan ropang, dan dialek taliwang yang digunakan masyarakat sumbawa barat.
Sebagai bahasa yang
dominan digunakan untuk berkomunikasi, bahasa sumbawa sudah menjadi persatuan
dalam kesultanan sumbawa dahulu. Bahasa Daerah berguna sebagai media yang
mencerminkan dengan jelas kebudayaan suatu daerah.
Namun, semakin
berkembangangnya zaman, bahasa daerah sudah jarang digunakan. Buktinya dapat
dijumpai disekitar kita. Generasi muda dalam hal ini para pelajar, yang kurang
menguasai bahasa daerahnya sendiri atau lebih senang menggunakan bahasa
indonesia daripada bahasa daerah. Hal ini disebabkan selain karena penkawinan
antar etnis, juga disebabkan oleh tidak dibiasakanya anak berbahasa daerah di
rumah dan kurangnya pendidikan bahasa
daerah di sekolah.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 20 Oktober – 18 November 2012.
B. Sumber Data
Sumber data dalam
penelitian ini adalah media masa. Jenis data yang ingin
diperoleh adalah mengenai Bahasa daerah yang mulai ditinggalkan. Dan nilai
cinta tanah air dalam Pendidikan berkarakter .
D. Populasi dan Sample
Adapun objek dalam penelitian ini adalah siswa siswi
kelas XII di SMA Negeri 1 Sumbawa Besar.
C. Prosedur
Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan metode observasi dan kajian pustaka. Metode observasi dilakukan dengan cara mengamati
benda atau seseorang yang dijadikan objek penelitian. Sedangkan metode pustaka
adalah metode pengumpulan data yang dilakukan menggunakan literatur
berupa informasi internet, buku-buku mengenai Bahasa daerah, bahasa Sumbawa dan
pendidikan Berkarakter.
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Cara menumbuhkan cinta tanah air
Banyak cara menumbuhkan rasa cinta
tanah air mulai dari keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat dan
atau media masa.
·
Dalam
keluarga, dalam keluarga anak bisa dididik dengan lebih menekankan sikap peduli
dengan sesama mencontohkan sikap para pahlawan saat melawan penjajah, dan
selalu menanamkan akhlak dan budi pekerti yang baik, selanjutnya anak di
ajarkan sikap patriotism, peduli akan budaya daerah dengan cara
membiasakan baebahasa daerah dirumah
·
Lingkungan
Sekolah, sekolah sebagai lembaga formal yang menyelenggarakan pendidikan tentu
salah satu tujuannya adalah membentuk pribadi siswa yang memiliki sikap
patriotisme (cinta tanah air) dalam sekolah akan diajarkan banyak hal dan
contoh yang mengajarkan siswa agar memcapai pribadi yang memiliki rasa cinta
tanah air salah saru contohnya selain upacara bendera adalah dengan mata
pelajaran bahasa daerah.
·
Lingkungan
Masyarakat, masyarakat akan berperan membentuk pribadi seseorang apakah ia akan
menjadi seorang yng patriotis atau tidak, kegiatan-kegiatan seperti karang
taruna dan sejenisnya merupakan sarana pendukung yang baik dalam menumbuhkan
kesadaran cinta tanah air.
B. Peran Bahasa
daerah dalam membentuk karakter cinta tanah air
Kearifan budaya lokal boleh jadi saat ini pada suku-suku
tertentu mulai menipis karena arus modernisai dan globalisasi. Bahkan
kemungkinan ada suku-suku tertentu yang telah meninggalkan tradisi budayanya,
misalnya meninggalkan bahasa daerah. Di rumah tangga tertentu akibat dari
berbagai faktor, temasuk perkawinan silang antar suku, kehidupan di
kota-kota, bahasa daerah sudah tidak digunakan lagi. Dan hal itu bisa saja
berpengaruh kepada hilangnya sedikit demi sedikit kerifan budaya lokal yang
dimiliki oleh etnis tersebut. Hal ini membuat fungsi bahasa daerah sebagai
lambang dan identitas dearah akan luntur. Pengaruh bahasa daerah dalam membentuk karakter cinta tanah air adalah dengan
menguasai bahasa daerah siswa akan lebih
mudah dan saling memahami dalam berkomunikasi, lebih mamahami nilai, tradisi,
dan etika apabila memahami tata cara bahasa yang baik,benar,sopan dan santun.
Hal ini merupakan pembelajaran berharga
yang dapat memperkaya pembentukan karakter individu dan masyarakat. Bahasa
daerah dapat mengantar siswa untuk dapat belajar tentang kesantunan,
prinsip-prinsip moral dan nilai-nilai keunggulan lokal yang telah ditanamkan
para pendahulu dan tentu yang masih relevan dengan kehidupan saat ini. Hal
inilah yang akan mampu menjadi penyaring dari
pengaruh dari era globalisasi. Serta bahasa daerah dapat juga sebagai
asset pariwisata budaya. Bahasa daerah dengan sastra daerahnya yang jumlahnya
cukup banyak, jika dapat dilestarikan dan didokumentasikan dengan baik dapat
menjadi asset pariwisata yang berharga. Berbagai kebudayaan dan kegiatan dalam
acara-acara adat yang dominan menggunakan bahasa daerah, menjadi salah satu
budaya yang memiliki nilai jual. Oleh karena itu sangat dibutuhkan pewarisan
dari generasi ke generasi agar tutur bahasa yang ada dalam adat-istiadat di
daerah tidak punah oleh zaman.
Membentuk pendidikan berkarakter
budaya melalui Bahasa daerah
Pendidikan
berkarakter budaya merupakan suatu sistem penanaman
nilai budaya kepada siswa yang meliputi pengetahuan, kemauan dan kesaradaran,
serta tindakan nyatu untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut. Dalam pendidikan
berkarakter budaya di sekolah, semua faktor penunjang pendidikan harus
dilibatkan yaitu isi kurikulum dan pembelajaran.
Pada
pembahasan hal ini, timbul persoalan tentang bagaiman cara membentuk karakter cinta tanah air melalui budaya lokal (Bahasa daerah). Memahami budaya
lokal khususnya bahasa daerah akan menghantarkan siswa untuk mencintai
daerahnya. Hal ini sangat penting karena apa bila generasi muda mencintai dan
memahami bahasa daerah maka penutur bahasa daerah akan meningkat hal ini
membuat bahasa daerah yang menjadi ciri
khas daerah akan lestari. Dengan, demikian mengajarkan bahasa daerah di sekolah
guna mewujudkan pendidikan berkarakter budaya sangat penting. Caranya dengan
menempatkan bahasa daerah tersebut sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah
untuk menanamkan rasa cinta tanah air siswa
terhadap kebudayaan daerah sehingga fungi bahasa daerah sebagai lambang dan
identitas daerah akan terjaga. Namun juga harus sejalan dengan tindakan yang
dilakukan orang tua untuk membiasakan anak berbahasa daerah dirumah serta
lingkungan masyarakat.
BAB V
PENUTUP
A.
Simpulan
Dari uraian
diatas, maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Nilai Karakter Rasa Cinta tanah air
merupakan hal yang sangat penting dalam penyelenggaraan pemerintahan ataupun
kenegaraan yang penting. Menumbuhkan
rasa cinta tanah air merupakan jawaban dari keterpurukan kehidupan berbangsa
saat kini demi mewujudkan cita-cita atapun tujuan bangsa Indonesia.Dengan menumbuhkan rasa cinta tanah
air, maka akan terjadi keharmonisan yang merata disegala bidang,
penyelenggaraan pemerintah akan baik, para pengusaha tidak sewenang-wenang
dalam mengeksploitasi sumberdaya alam yang ada, dan tentunya generasi penerus
yang baik. Banyak sekali solusi menumbuhkan
rasa cinta tanah air salah satunya adalah bahasa daerah. Bahasa daerah
dalam membangun karakter cinta tanah air adalah dengan menguasai bahasa daerah siswa akan lebih mudah dan saling
memahami dalam berkomunikasi, lebih mamahami nilai, tradisi, dan etika apabila
memahami tata cara bahasa yang baik,benar,sopan dan santun, dan merupakan pembelajaran yang mengantar siswa untuk dapat belajar
tentang kesantunan, prinsip-prinsip moral dan nilai-nilai keunggulan lokal
relevan dengan kehidupan saat ini dan
akan mampu menyaring pengaruh negatif globalisasi yang menyebbkan bahasa daerah
dilupakan.
2.
Membentuk karakter cinta
tanah air melalui bahasa daerah dapat dilakukan dengan cara menempatkan bahasa
daerah tersebut sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah untuk menanamkan
rasa cinta siswa terhadap kebudayaan daerah sehingga fungi bahasa daerah
sebagai lambang dan identitas daerah akan terjaga. Namun juga harus sejalan
dengan tindakan yang dilakukan orang tua untuk membiasakan anak berbahasa
daerah dirumah serta lingkungan masyarakat.
B. Saran
Kepada rekan-rekan siswa dapat meneliti lebih lanjut mengenai
faktor-faktor lain yang dapat melestarikan bahasa daerah. Agar identitas daerah
tidak dilupakan. Dan bagi
pemerintah daerah dan dinas pendidikan Kabupaten Sumbawa agar mulai
mencanangkan pendidikan berkarakter melalui penerapan mata pelajaran bahasa daerah disemua sekolah sebagai tindakan agar bahasa daerah tidak
dilupakan.
Daftar Pustaka
http://www.kabar-priangan.com/news/detail/4430
http://
www.kaskus.us 2012
Info Dari
Fahrizal,S.pd, M.Pd. Kepala SMAN 1 Sumbawa Besar.Pendidikan berkarakter. 12
Maret 2012. Pukul 14.05 WITA