Kamis, 28 November 2013

CODY SIMPSON : Acoustic Session - Review

 

Masih ingat donk sama cowok 16 tahun asal australia ini ..? iyaapp CODY ROBERT SIMPSON atau yang lebih akrab di panggil Cody Simpson atau Coco *sama fans indonesia* belum lama ini ngeluarin album "Surfers Paradise" yang terdiri dari 8 lagu. nah gak cuma itu baru baru ini Cody juga ngeluarin yah bisa dibilang semacam mini album ata EP gitu yang namanya "Acoustic Session". dari judul albumnya udah ketebakkan isinya..? bener banget ! jadi di album ini berisi 4 lagu acoustic 3  diantaranya adalah lagu lama. ada dari album surfers paradise yang dibawakan versi acousticnya yaitu LA DA DEE. kemudian lagu lamanya yang ALL DAY. masih ingat dong sama lagu itu.? nah di Acoustic session lagu ini bawain lagi dengan aransemen yang lebih keren pastinya. setelah itu ada juga WISH YOU WERE HERE versi acoustic dan satu lagu baru yang judulnya PLEASE COME HOME FOR CHRISTMAS.

Cody dan Simpsonizer*FansCody* semangat banget ngepromosiin album ini. karena  album ini emang keren banget. sampai sampai Cody dan timnya ngebuat  tur  yang bertajuk "Acoustic Session Tour" 

belum tau juga  sih dimana aja tour itu di adain tapi yang jelas awal 2014 ini  karena sekarang cody masih ikut ngedukung BELIEVE TOUR nya justin bieber

"happy Thanksgiving to all of my American fans. see you all in January on the ."
begitulah tweet Cody di akun @CodySimpson tanggal 29 november 2013 kemarin


kalian udah punya lagunya ? atau udah liat videonya..? keren kan..
bagi yang belum, download aja di iTUNES >>> Acoustic Session <<

Jumat, 22 November 2013

TRADISI PESTA PONAN / TRADISI ALO KO PONAN SUMBAWA

TRADISI ALO KO PONAN / PESTA PONAN


BAB I
PENDAHULUAN


1.1  Latar Belakang
Tradisi pesta ponan adalah kebiasaan masyarakat Sumbawa untuk memohon kesuburan hasil panen. Dengan adanya Tradisi Pesta Ponan ini selain untuk memohon kesuburan juga dapat menjadi sarana wisata bagi para wisatawan asing maupun domestik yang berkunjung ke daerah ini.
Tradisi Pesta Ponan hanya dapat kita temui di Desa Poto Kecamatan Moyo Hilir,Kabupaten Sumbawa. Tradisi Pesta Ponan ini digelar di sebuah bukit yang disebut Bukit Ponan. Adapun Pesta Ponan ini biasanya diselenggarakan saat padi  yang dalam bahasa Sumbawa dikatakan “Layu Bomong” yaitu saat padi masih berumur 2-3 minggu sesudah ditanam.
Namun walaupun demikian masih ada masyarakat Sumbawa terutama para siswa yang kurang mengetahui tentang Tradisi Pesta Ponan itu sendiri. Hal ini membuat kami tertarik mengangkat Pesta Ponan ini menjadi judul malakah kami. Kami harap dengan adanya penelitian ini, Tradisi Pesta Ponan dapat menjadi salah satu wisata andalan Kabupaten Sumbawa untuk menyambut Visit Lombok-Sumbawa 2012 nanti.

1.2  Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah kami adalah:
1.2.1        Bagaimanakah pelaksanaan Tradisi Pesta Ponan?
1.2.2        Bagaimana hubungan antara Tradisi Pesta Ponan dengan Visit Lombok-Sumbawa 2012?



1.3  Tujuan
Adapun tujuan yang ingin kami capai adalah:
1.3.1        Untuk mengetahui pelaksanaan Tradisi Pesta Ponan.
1.3.2        Untuk mengetahui hubungan antara Tradisi Pesta Ponan dengan Visit Lombok-Sumbawa 2012.

1.4  Manfaat
Adapun manfaat yang kami harapkan adalah:
1.4.1        Bagi Pemerintah dan Dinas Pariwisata  dapat menumbuh-kembangkan Tradisi Pesta Ponan untuk menyambut Visit Lombok-Sumbawa 2012.
1.4.2        Bagi masyarakat dapat terus menjaga,mengadakan,sekaligus melestarikan Tradisi Pesta Ponan.
1.4.3        Bagi siswa dapat mengenal dan mengetahui Tradisi Pesta Ponan.
















BAB II
KAJIAN PUSTAKA


2.1  Deskripsi  t entang Tradisi Pesta Ponan
Tradisi Pesta Ponan adalah kebiasaan masyarakat Desa Poto di Kecamatan Moyo Hilir, Kabupaten Sumbawa untuk memohon kesuburan hasil panen kepada Tuhan Yang Maha Esa. Tradisi ini dilaksanakan saat padi  yang dalam bahasa Sumbawa dikatakan “Layu Bomong” yaitu saat padi masih berumur 2-3 minggu sesudah ditanam.Tradisi ini digelar di sebuah bukit yang disebut bukit Ponan. Di atas bukit tersebut terdapat beberapa makam yang dipercayai sebagai nenek moyang masyarakat Sumbawa. Salah satunya makam Haji Batu yang di keramatkan masyarakat sekitar.
      Asal – usul kata Ponan
      Di atas Bukit Ponan tempat diselenggarakannya Pesta Ponan terdapat makam Haji Batu yang di keramatkan masyarakat sekitar beliau adalah orang yang rajin merawat padinya sehingga hasil panennya melimpah. Menurut cerita yang beredar dalam masyarakat Haji Batu sebenarnya menpunyai nama asli Gafar. Suatu hari saat beliau malewati sebuah sungai, beliau melihat banyak burung yang hendak minum dari sungai tersebut namun burung-burng itu tersebut terlihat ketakutan.  Melihat peristiwa itu Haji Batu pun mencoba untuk berwudhu dengan air sungai itu namun ketika beliau mengambil air dengan tangannya tiba-tibs batu dari dasar sungai menempel di tangannya,itu sebabnya beliau dipanggil Haji Batu.  Singkat cerita, Haji Batu pun memberi wasiat kapada keluarganya, beliau berkata ”Lamen ku mate, ngaro talat ku pang bawa puen pelam po’ nan” yang artinya ”Jika saya meninggal dunia, tolong kuburkan saya di bawah pohon mangga po’ itu” Yang kebetulan pohon mangga tersebut berada di sebuah bukit.itulah sebabnya mengapa tempat dilaksanakannya Pesta Ponan itu dinamakan Bukit ponan.  
Pelaksanaan Tradisi Pesta Ponan
Malam hari sebelum pesta ponan dimulai, para pemuda-pemudi di Desa Poto biasanya  mengadakan malam kesenian. Mereka biasanya menampilkan kesenian daerah Sumbawa. Sedangkan para ibu-ibu membuat berbagai macam kue khas Sumbawa yang terbuat dari beras antara lain: petikal,buras,kue dange,onde,ketupat,serapat.
Esok harinya upacara Pesta Ponan diawali dengan dzikir dan do’a bersama. Kemudian dilanjutkan dengan pembagian makanan keseluruh warga dan ditutup dengan makan bersama.Tapi tidak semua makanan dihabiskan,sebagian disebarkan diladang dan sawah yang dipercaya dapat menyuburkan tanaman diladang dan sawah mereka.(Hatta Jamal)

2.2  Deskripsi tentang Visit Lombok-Sumbawa 2012
Visit Lombok-Sumbawa adalah program kerja pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat untuk memajukan pariwisata Nusa Tenggara Barat . Maka  tentu saja semua kabupaten yang ada di  provinsi Nusa Tenggara Barat ini berlomba-lomba mengembangkan dan mempromosokan wisata andalan yang ada di masing-masing daerah tersebut.Begitu juga dengan Pemerintah kabupaten Sumbawa,berbagai sarana wisata terus dikembangkan agar dapat menarik banyak wisatawan untuk datang ke daerah ini.
Sumbawa mempunyai banyak sekali tradisi,mulai dari Permainan Rakyat Barapan kebo,hingga adat perkawinannya.Namun ada satu tradisi di kabupaten Sumbawa yaitu Tradisi Ponan  yang sudah lama ada dan telah masuk dalam kalender pariwisata namun masih ada masyarakat yang kurang meminati tradisi ini,entah, karena tidak menarik atau karena memang tidak tahu. Padahal, dengan adanya  Tradisi Ponan ini dapat memperkaya obyek pariwisata Kabupaten Sumbawa.


Hubungan Tradisi Pesta Ponan dengan Visit Lombok-Sumbawa
      Tahun ini Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat sudah mulai mempromosikan Visit Lombok-Sumbawa. Visit Lombok-Sumbawa yaitu program pemerintah untuk memajukan Pariwisata di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Dengan adanya program tersebut,Kabupaten Sumbawa harus Mempunyai dan mengambangkan wisata andalannya agar dapat menarik minat wisatawan berkunjung ke Sumbawa.Salah Satunya adalah Tradisi Ponan. Mengapa Tradisi Ponan? Karena pertama,tradisi ponan sudah masuk dalam kalender pariwisata Sumbawa. Kedua,karena Tradisi Ponan jarang dipublikasikan sehingga masih ada masyarakat Sumbawa yang kurang mengetahui tentang Tradisi Ponan.




















BAB III
PEMBAHASAN


3.1 Hasil
            Tradisi Pesta ponan adalah kebiasaan Masyarakat di Desa Poto untuk memohon kesuburan hasil panen. Selain sebagai tradisi memohon kesuburan, tradisi ini juga dapat menjadi objek wisata bagi wisatawan asing maupun domestik  dan juga dapat menjadi objek wisata andalan di Kabupaten Sumbawa untuk menyambut Visit Lombok-Sumbawa 20012 nanti.


3.2 Pembahasan
            Tradisi Pesta Ponan Hanya terdapat di Desa Poto Kecamatan Moyo Hilir. Tradisi ini di laksanakan saat padi yang dalam Bahasa Sumbawa dikatakan “Layu Bomong” yaitu saat padi masih berumur 2-3 minggu setelah ditanam. Tradisi Pesta Ponan diselenggarakan di sebuah bukit yang disebut bukit ponan. Di atas bukit tersebut terdapat beberapa makam yang dipercaya adalah makam nenek moyang masyarakat Sumbawa.
            Tradisi Pesta Ponan sudah dimasukkan ke dalam kalender pariwisata. Kami harap pemerintah dapat menjadikan Tradisi Pesta Ponan ini menjadi salah satu obyek wisata andalan di Kabupaten Sumbawa selain alam,makanan khas dan tradisi-tradisi lainnya di Kabupaten Sumbawa ini.






BAB IV
PENUTUP


4.1 SIMPULAN
4.1.1    Malam hari sebelum pesta ponan dimulai,  pemuda-pemudi di Desa Poto  mengadakan malam kesenian. Mereka menampilkan kesenian daerah Sumbawa. Esoknya upacara Pesta Ponan diawali dengan dzikir dan do’a bersama. Kemudian dilanjutkan dengan pembagian makanan ke seluruh warga dan ditutup dengan makan bersama. Tapi sebagian makanan disebarkan ke sawah karena dipercaya dapat menyuburkan tanaman di sawah.(Hatta Jamal)
4.1.2 .  Visit Lombok-Sumbawa adalah program pemerintah untuk memajukan Pariwisata di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Dengan adanya program tersebut,Kabupaten Sumbawa harus Mempunyai dan mengambangkan wisata andalannya agar dapat menarik minat wisatawan berkunjung ke Sumbawa.Salah Satunya adalah Tradisi pesta Ponan. Alasan memilih Tradisi Pesta Ponan Karena Tradisi Pesta Ponan sudah masuk dalam kalender pariwisata Sumbawa dan karena Tradisi Ponan jarang dipublikasikan sehingga masih ada masyarakat Sumbawa yang kurang mengetahui tentang Tradisi Ponan.

4.2 Saran
4.2.1    Bagi pemerintah agar tradisi pesta ponan dapat ditumbuh-kembangkan dan menjadi wisata andalan Kabupaten Sumbawa.
4.2.2    Bagi Masyarakat agar lebih mengenal tradisi dan budaya di daerahnya supaya tidah punah karena bersaing dengan budaya asing yang masuk ke Indonesia.
4.2.3    Bagi siswa agar meneliti lebih lanjut tentang tradisi pesta ponan.

Lembaga Sosial : Lembaga Pendidikan


JENIS LEMBAGA SOSIAL DALAM MASYAAKAT
LEMBAGA PENDIDIKAN

OLEH :
Andi Yuniarti Sulma
Elmi Julia
Giska Mutia Ramadhani
Lely .A.
Ristiawan













SMA NEGERI  1 SUMBAWA BESAR
2013


Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Lembaga Sosial dalam Masyarakat: Lembaga Pendidikan ini tepat waktu. Pada kesempatan ini kami menyampaikan banyak terima kasih kepada pihak pihak yang telah ikut berpartisipasi dalam penyusunan makalah ini, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.


Sumbawa Besar,  November  2013

Penyusun









                                                                                                                                              









Daftar Isi

Halaman Judul ...............................................................................................1
Kata Pengantar ..............................................................................................2
Daftar Isi .......................................................................................................3
LEMBAGA PENDIDIKAN
            Pengertian Lembaga Pendidikan ..........................................................4
            Jenis – Jenis Lembaga Pendidikan ........................................................4
            Arti Lambang Lembaga Pendidikan di Indonesia...................................5
            Fungsi  dan Peran Lembaga Pendidikan................................................6
Daftar Pustaka...............................................................................................8
















LEMBAGA PENDIDIKAN

A.    Pengertian Lembaga Pendidikan
Lembaga pendidikan merupakan sebuah institusi pendidikan yang menawarkan pendidikan formal maupun nonformal dari jenjang pra sekolah sampai ke jenjang pendidikan tinggi, baik yang bersifat umum maupun khusus seperti sekolah agama atau sekolah luar biasa. Lembaga pendidikan juga merupakan sebuah institusi sosial yang menjadi agen sosialisasi lanjutan setelah lembaga keluarga. Dalam lembaga pendidikan, seorang anak akan dikenalkan mengenai kehidupan bermasyarakat yang lebih luas. Lembaga pendidikan atau yang sering disebut sekolah, juga merupakan sebuah institusi yang akan mengenalkan berbagai nilai dan norma  yang berlaku dalam masyarakat. Sekolah atau Institusi endidikan memiliki peranan penting dalam kehidupan bermasyarakat. Sekolah dapa membantu seorang anak untuk dapat beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya.

B.       B. ­­ Jenis – Jenis Lembaga Pendidikan
Menurut Ki Hajar Dewantara, pusat pendidikan dibagi 3 macam (Tri Pusat Pendidikan) yang meliputi :

1. Lingkungan Pendidikan Keluarga (Pendidikan Informal)
Ketika kehidupan manusia masih sederhana orang tua mendidik anaknya atau anak belajar pada orang tuanya/orang lebih tua di lingkungannya, bahkan tidak jarang anak belajar dari alam sekitarnya. Lingkungan pendidikan keluarga adalah bentuk yang sebenarnya dari konsep pendidikan selama hidup (life long education).
2. Lingkungan Pendidikan Sekolah (Pendidikan Formal)
Sesuai perkembangan jaman untuk melengkapi pendidikan informal maka dibentuklah pranata pendidikan formal, seperti sekolah umum, meliputi : play group, TK s/d Perguruan Tinggi maupun sekolah yang khusus, seperti sekolah agama dan sekolah luar biasa.
3. Lingkungan Pendidikan Masyarakat (Pendidikan Non Formal)
Pendidikan masyarakat berupa pelayanan pendidikan ketrampilan praktis, seperti kursus: ketrampilan, menjahit, bengkel, bahasa, komputer, dsb.


C.     Arti Lambang Lmebaga Pendidikan di Indonesia



banyakan orang menyebutnyaTutwuri Handayani yang sebenarnya adalah Logo atau Lambang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 0398/M/1977 tanggal 6 September 1977 dengan uraian arti lambang sebagai berikut:

( 1) BIDANG SEGI LIMA (Biru Muda)
Menggambarkan alam kehidupan Pancasila.

(2)   SEMBOYAN TUT WURI HANDAYANI
Digunakan oleh Ki Hajar Dewantara dalam melaksanakan system pendidikannya. Pencantuman semboyan ini berarti melengkapi penghargaan dan penghormatan kita terhadap almarhum Ki Hajar Dewantara yang hari lahirnya telah dijadikan Hari Pendidikan Nasional.

(3)   BELENCONG MENYALA BERMOTIF GARUDA
Belencong (menyala) merupakan lampu yang khusus dipergunakan pada pertunjukan wayang kulit. Cahaya belencong membuat pertunjukan menjadi hidup.
Burung Garuda (yang menjadi motif belencong) memberikan gambaran sifat dinamis, gagah perkasa, mampu dan berani mandiri mengarungi angkasa luas. Ekor dan sayap garuda digambarkan masing-masing lima, yang berarti: “Satu kata dengan perbuatan Pancasilais”




(4)   BUKU
Buku merupakan sumber bagi segala ilmu yang dapat bermanfaat bagi kehidupan manusia.

(5)   WARNA
Warna putih pada ekor dan sayap garuda dan buku berarti suci, bersih tanpa pamrih.
Warna kuning emas pada nyala api berarti keagungan dan keluhuran pengabdian. Warna biru muda pada bidang segi lima berarti pengabdian yang tak kunjung putus dengan memiliki pandangan hidup yang mendalam (pandangan hidup pancasila).

D.    Fungsi dan peran Lembaga Pendidikan
Menurut Horton dan Hunt, lembaga pendidikan berkaitan dengan fungsi yang nyata (manifes) berikut:
·         Mempersiapkan anggota masyarakat untuk mencari nafkah.
·         Mengembangkan bakat perseorangan demi kepuasan pribadi dan bagi kepentingan masyarakat.
·         Melestarikan kebudayaan.
·         Menanamkan keterampilan yang perlu bagi partisipasi dalam demokrasi.
·         Mengajarkan Peranan Sosial
·         Menyediakan tenaga pembangunan
·         Mengajarkan nilai dan norma di lingkungannya

Fungsi lain dari lembaga pendidikan adalah sebagai berikut.
·         Mengurangi pengendalian orang tua. Melalui pendidikan, sekolah orang tua melimpahkan tugas dan wewenangnya dalam mendidik anak kepada sekolah.
·         Menyediakan sarana untuk pembangkangan. Sekolah memiliki potensi untuk menanamkan nilai pembangkangan di masyarakat. Hal ini tercermin dengan adanya perbedaan pandangan antara sekolah dan masyarakat tentang sesuatu hal, misalnya pendidikan seks dan sikap terbuka.
·         Mempertahankan sistem kelas sosial. Pendidikan sekolah diharapkan dapat mensosialisasikan kepada para anak didiknya untuk menerima perbedaan prestiseprivilese, dan status yang ada dalam masyarakat. Sekolah juga diharapkan menjadi saluran mobilitas siswa ke status sosial yang lebih tinggi atau paling tidak sesuai dengan status orang tuanya.
·         Memperpanjang masa remaja. Pendidikan sekolah dapat pula memperlambat masa dewasa seseorang karena siswa masih tergantung secara ekonomi pada orang tuanya.












                                                                                                                   







Selasa, 24 September 2013

BIEBER FEVER !

JUSTIN BIEBER PHOTOS..... !

















hahaha look !!! thats my boy !
.
.
..
.
*maaf admin eror :P